BAB 1
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Jambu monyet
atau jambu mede (Anacardium
occidentale) adalah sejenis tanaman dari suku
Anacardiaceae
yang berasal dari Brasil
dan memiliki "buah" yang dapat dimakan. Yang lebih terkenal dari
jambu mede adalah kacang mede, kacang mete atau kacang mente; bijinya yang biasa
dikeringkan dan digoreng untuk dijadikan berbagai macam penganan. Secara botani,
tumbuhan ini sama sekali bukan anggota jambu-jambuan (Myrtaceae)
maupun kacang-kacangan (Fabaceae), melainkan malah lebih dekat kekerabatannya dengan mangga (suku Anacardiaceae).
Dikenal juga dengan berbagai nama seperti jambu mèdè (Sd.);
jambu mété atau jambu ménté (Jw.);
jhambu monyèt (Md.); jambu dwipa, jambu jipang, nyambu
monyèt (Bl.); nyambuk nyĕbèt (Sas.);
jambu érang, jambu monyé (Mink.);
jambu dipa (Banj.); buwah monyet (Timor); buwah yaki
(Manado);
buwa yakis, wo yakis (Sulut);
buwa yaki (Ternate,
Tidore);
buwa jakis (Galela); jambu daré,
jambu masong (Mak.); jampu sèrĕng, jampu tapĕsi (Bug.); dan lain-lain.[1]
Dalam bahasa Inggris dinamakan cashew (tree),
yang diturunkan dari perkataan Portugis
untuk menamai buahnya, caju, yang sebetulnya juga merupakan pinjaman
dari nama dalam bahasa Tupi, acajú.
Sementara nama marganya
(Anacardium) merujuk pada bentuk buah semunya yang seperti jantung
terbalik.
1.2
Rumusan Masalah
1.
Bagaimana menentukan buah yang siap
panen.
2.
Bagaimanakah proses penanganan pascapanen pada jambu mede.
3.
Apa saja yang perlu dilakukan agar
dapat mempertahankan mutu jambu mede.
1.3
Tujuan
Tujuan dari
makalah ini yaitu agar
mahasiswa dapat mengetahui proses
pasca panen pada tanaman perkebunan (Jambu mede).
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Pemanenan
Panen
buah mete umumnya dilakukan dengan memetik buah-buah yang telah masak dipohon
atau memungut buah-buah yang telah gugur di tanah tetapi sudah matang.
Pemetikan buah mete ini tidak dapat dilakukan sekaligus karena buah mete tidak
masak secara bersamaan, pemetikan dapat dilakukan setiap 3 – 5 hari selama
2 – 3 bulan. tergantung pada banyaknya buah, buah-buah yang telah mencapaiu
derajat kemasakan yang optimal ditandai dengan penampakan fisik buah semu
seperti buah semu berwarna merah cerah jingga atau kuning, daging buah semu
jika dipijit sudah agak terasa lunak, dan buah telah berumur 60 – 70 hari sejak
bunga mekar.
2.2
Pemisahan buah dari
tangkai
Biji mete harus dipisahkan dari buah
semunya. Cara memisahkannya biji mete cukup dengan cara dipuntir kemudian
ditaruh di tempat terpisah, setelah itu biji mete tadi dicuci untuk
membersihkan segala kotoran yang menempel.
2.3
Sortasi dan Grading
jambu mete
Biji-biji mete yang telah dipisahkan
dari buah semunya harus segera disortasi yaitu pemisahan antara biji yang baik
dan biji mete yang rusak dan sekaligus dilakukan grading yaitu pengelompokkan
biji mete yang b erukuran besar dan kecil. Tujuan keduanya adalah untuk
menyeragamkan ukuran agar memudahkan proses pelembapan, penggorengan dan
pemecahan.
2.4
Pengeringan biji mete
Biji mete yang telah dipetik masih
memiliki kadar air sekitar 25%, oleh karena itu biji mete yang telah di panen
tersebut segera dikeringkan untuk mempertahankan kualitas biji. Pengeringan
dapat dilakukan denmgan cara dijemur di bawah panas matahari dengan dihamparkan
di lantai jemur, pengeringan biji mete dilakukan hingga kadar airnya mencapai 5
%.
2.5
Penyimpanan biji mete gelondong
Biji-biji mete yang telah kering harus
segera disimpan dengan baik agar kualitas biji tersebut tetap baik. hal-hal
yang harus diperhatikan dalam menyimpan biji mete gelondong adalah suhu udara
dan kelembapan udara di dalam tempat penuimpanan.
2.6
Pelembapan biji mete
Biji mete yang telah dikeringkan dan
disimpan umumnya memiliki kadar air 5%, biji tersebut bila akan dipecah untuk
diambil kacang metenya harus digoreng terlebih dahulu, namun sebelum di goring
biji mete yang memiliki kadar air rendah harus dinaikkan lagi kadar airnya
hingga batas optimum sekitar 16%, peningkatan kadar air biji mete dilakukan
dengan cara pelembapan. Lama proses pelembapan bervariasi antara 24 – 48 jam (1
– 2 hari) tergantung pada besarnyaukuran biji mete, kadar air dikehendaki,dan
proses pelembaban yang digunakan.
2.7
Pengembalian kacang mete
Kacang mete merupakan bagian yang
dikonsumsi. untuk mengambil kacang mete kulit mete dipecah atau
dikupas.pengupasan kulit mete dapat dilakukan secara mekanis,semi mekanis,atau
secara manual.
2.8
Pengeringan kacang mete
Kacang mete yang telah dipisahkan dari
kulitnya dikeringkan lagi hingga kadar air mencapai sekitar 3%.Pengeringgan
kacang mete ini bertujuan untuk memudahkan pengelupasan kulit dari kacang mete
dan mencegah dari serangan jamur,danhama,serta meningkatkan daya tahan.
2.9
Pengupasan kulit ari
Pengupasan kulit ari kacang mete
dilakukan segera setelah pengeringaan.pengupasan kulit ari kacang mete yang
dilakukan secara manual dapat dikerjakan dengan penggesekan menggunakan jari
tangan secara hati-hati atau menggunakan pisau jika sulit dilakukan dengan
tangan.
2.10
Pelembapan mete
Sebelum dikemas kacang mete yang telah
dikeringkan dengan kadar air 3% harus dilembabkan hingga mencapai kadar air
5%.Pelembapan kacang mete dilakukan dengan menyimpannya di dalam ruang
pelembang secara beberapa jam.
2.11
Pengemasan
Untuk mencegah kerusakan kacang mete
perlu dikemas dengan baik.pengemasan selain melindungi kacang mete dari
kerusakan serangga,bertujuan pula untuk melindungi kerusakan mekanis karena
penggangkutan untuk kerusakan fisiologis karena pengaruh lingkungan suhu dan
kelembapan.
2.12
Menyimpan kacang mete
Dalam penyimpanan ada beberapa hal yang
harus diperhatikan seperti ruang gudang penyimpangan harus selalu
bersih,memiliki konstruksi yang kuat,pintu-pintu yang rapat,memiliki
ventilasi,memiliki penerangan,penantaan peti kemas harus disusun secara
teratur,suhu udara dalam gudang di usahakan sel;alu konstan (300C- 370C).
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Berdasarkan hasil pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa
:
1.
Buah jambu mete siap panen ditandai
dengan penampakan fisik buah semu yang berwarna merah cerah atau kuning serta
buah semu terasa lunak saat dipijit.
2.
Pasca panen pada jambu mede dimulai
dari pemetikan buah yang telah matang dan memisahkan biji mede dari buah
semunya, proses pengeringan, pengupasan dan penyimpanan.
3.
Mutu kacang mede dapat dipertahankan
dengan proses penyimpanan dengan suhu konstan 30o-37oC
dengan penataan dalam peti kemas secara teratur.
3.2
Saran
Diharapkan kepada setiap
mahasiswa dapat menguasai materi pada makalah yang telah dibuat
sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar