Selasa, 12 Juni 2012

Pascapanen Jambu Mete


BAB 1
PENDAHULUAN
1.1         Latar Belakang
Jambu monyet atau jambu mede (Anacardium occidentale) adalah sejenis tanaman dari suku Anacardiaceae yang berasal dari Brasil dan memiliki "buah" yang dapat dimakan. Yang lebih terkenal dari jambu mede adalah kacang mede, kacang mete atau kacang mente; bijinya yang biasa dikeringkan dan digoreng untuk dijadikan berbagai macam penganan. Secara botani, tumbuhan ini sama sekali bukan anggota jambu-jambuan (Myrtaceae) maupun kacang-kacangan (Fabaceae), melainkan malah lebih dekat kekerabatannya dengan mangga (suku Anacardiaceae).
Dikenal juga dengan berbagai nama seperti jambu mèdè (Sd.); jambu mété atau jambu ménté (Jw.); jhambu monyèt (Md.); jambu dwipa, jambu jipang, nyambu monyèt (Bl.); nyambuk nyĕbèt (Sas.); jambu érang, jambu monyé (Mink.); jambu dipa (Banj.); buwah monyet (Timor); buwah yaki (Manado); buwa yakis, wo yakis (Sulut); buwa yaki (Ternate, Tidore); buwa jakis (Galela); jambu daré, jambu masong (Mak.); jampu sèrĕng, jampu tapĕsi (Bug.); dan lain-lain.[1]
Dalam bahasa Inggris dinamakan cashew (tree), yang diturunkan dari perkataan Portugis untuk menamai buahnya, caju, yang sebetulnya juga merupakan pinjaman dari nama dalam bahasa Tupi, acajú. Sementara nama marganya (Anacardium) merujuk pada bentuk buah semunya yang seperti jantung terbalik.

1.2         Rumusan Masalah
1.             Bagaimana menentukan buah yang siap panen.
2.             Bagaimanakah proses penanganan pascapanen pada jambu mede.
3.             Apa saja yang perlu dilakukan agar dapat mempertahankan mutu jambu mede.
1.3         Tujuan
Tujuan  dari   makalah   ini yaitu    agar    mahasiswa    dapat  mengetahui proses pasca panen pada tanaman perkebunan (Jambu mede).


BAB II
PEMBAHASAN
2.1         Pemanenan
Panen buah mete umumnya dilakukan dengan memetik buah-buah yang telah masak dipohon atau memungut buah-buah yang telah gugur di tanah tetapi sudah matang. Pemetikan buah mete ini tidak dapat dilakukan sekaligus karena buah mete tidak masak secara bersamaan, pemetikan dapat dilakukan setiap 3 – 5 hari selama 2 – 3 bulan. tergantung pada banyaknya buah, buah-buah yang telah mencapaiu derajat kemasakan yang optimal ditandai dengan penampakan fisik buah semu seperti buah semu berwarna merah cerah jingga atau kuning, daging buah semu jika dipijit sudah agak terasa lunak, dan buah telah berumur 60 – 70 hari sejak bunga mekar.
2.2         Pemisahan buah dari tangkai
Biji mete harus dipisahkan dari buah semunya. Cara memisahkannya biji mete cukup dengan cara dipuntir kemudian ditaruh di tempat terpisah, setelah itu biji mete tadi dicuci untuk membersihkan segala kotoran yang menempel.
2.3         Sortasi dan Grading jambu mete
Biji-biji mete yang telah dipisahkan dari buah semunya harus segera disortasi yaitu pemisahan antara biji yang baik dan biji mete yang rusak dan sekaligus dilakukan grading yaitu pengelompokkan biji mete yang b erukuran besar dan kecil. Tujuan keduanya adalah untuk menyeragamkan ukuran agar memudahkan proses pelembapan, penggorengan dan pemecahan.
2.4         Pengeringan biji mete
Biji mete yang telah dipetik masih memiliki kadar air sekitar 25%, oleh karena itu biji mete yang telah di panen tersebut segera dikeringkan untuk mempertahankan kualitas biji. Pengeringan dapat dilakukan denmgan cara dijemur di bawah panas matahari dengan dihamparkan di lantai jemur, pengeringan biji mete dilakukan hingga kadar airnya mencapai 5 %.
2.5         Penyimpanan biji mete gelondong
Biji-biji mete yang telah kering harus segera disimpan dengan baik agar kualitas biji tersebut tetap baik. hal-hal yang harus diperhatikan dalam menyimpan biji mete gelondong adalah suhu udara dan kelembapan udara di dalam tempat penuimpanan.
2.6         Pelembapan biji mete
Biji mete yang telah dikeringkan dan disimpan umumnya memiliki kadar air 5%, biji tersebut bila akan dipecah untuk diambil kacang metenya harus digoreng terlebih dahulu, namun sebelum di goring biji mete yang memiliki kadar air rendah harus dinaikkan lagi kadar airnya hingga batas optimum sekitar 16%, peningkatan kadar air biji mete dilakukan dengan cara pelembapan. Lama proses pelembapan bervariasi antara 24 – 48 jam (1 – 2 hari) tergantung pada besarnyaukuran biji mete, kadar air dikehendaki,dan proses pelembaban yang digunakan.


2.7         Pengembalian kacang mete
Kacang mete merupakan bagian yang dikonsumsi. untuk mengambil kacang mete kulit mete dipecah atau dikupas.pengupasan kulit mete dapat dilakukan secara mekanis,semi mekanis,atau secara manual.
2.8         Pengeringan kacang mete
Kacang mete yang telah dipisahkan dari kulitnya dikeringkan lagi hingga kadar air mencapai sekitar 3%.Pengeringgan kacang mete ini bertujuan untuk memudahkan pengelupasan kulit dari kacang mete dan mencegah dari serangan jamur,danhama,serta meningkatkan daya tahan.
2.9         Pengupasan kulit ari
Pengupasan kulit ari kacang mete dilakukan segera setelah pengeringaan.pengupasan kulit ari kacang mete yang dilakukan secara manual dapat dikerjakan dengan penggesekan menggunakan jari tangan secara hati-hati atau menggunakan pisau jika sulit dilakukan dengan tangan.
2.10     Pelembapan mete
Sebelum dikemas kacang mete yang telah dikeringkan dengan kadar air 3% harus dilembabkan hingga mencapai kadar air 5%.Pelembapan kacang mete dilakukan dengan menyimpannya di dalam ruang pelembang secara beberapa jam.


2.11     Pengemasan
Untuk mencegah kerusakan kacang mete perlu dikemas dengan baik.pengemasan selain melindungi kacang mete dari kerusakan serangga,bertujuan pula untuk melindungi kerusakan mekanis karena penggangkutan untuk kerusakan fisiologis karena pengaruh lingkungan suhu dan kelembapan.
2.12     Menyimpan kacang mete
Dalam penyimpanan ada beberapa hal yang harus diperhatikan seperti ruang gudang penyimpangan harus selalu bersih,memiliki konstruksi yang kuat,pintu-pintu yang rapat,memiliki ventilasi,memiliki penerangan,penantaan peti kemas harus disusun secara teratur,suhu udara dalam gudang di usahakan sel;alu konstan (300C- 370C).
BAB III
PENUTUP
3.1         Kesimpulan
Berdasarkan hasil pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa :
1.             Buah jambu mete siap panen ditandai dengan penampakan fisik buah semu yang berwarna merah cerah atau kuning serta buah semu terasa lunak saat dipijit.
2.             Pasca panen pada jambu mede dimulai dari pemetikan buah yang telah matang dan memisahkan biji mede dari buah semunya, proses pengeringan, pengupasan dan penyimpanan.
3.             Mutu kacang mede dapat dipertahankan dengan proses penyimpanan dengan suhu konstan 30o-37oC dengan penataan dalam peti kemas secara teratur.

3.2         Saran
Diharapkan kepada setiap mahasiswa dapat menguasai materi pada makalah yang telah dibuat sendiri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar